Proses mencetak pada dasarnya adalah proses menempelkan bahan cetak (tinta, serbuk, dsb.) pada media cetak (kertas, stiker, dll.). Yang umumnya dipakai adalah mencetak tinta pada kertas. Namun, selain mencetak biasa, Anda bisa juga menambahi proses finishing tambahan pada hasil cetak Anda agar terlihat lebih indah dan eksklusif. Dalam dunia percetakan, ada beberapa macam jenis finishing cetak yang memiliki karakter dan hasil akhir yang berlainan. Masing-masing bisa Anda pilih sesuai dengan kesan dan hasil akhir yang Anda inginkan.
Apa saja macam-macam jenis cetak tersebut? SImak penjelasannya berikut ini:
1. Laminating Doff atau Glossy
Laminating atau disebut juga laminasi pada dasarnya adalah proses pelapisan bahan kertas dengan plastik tipis. Selain terlihat lebih bagus, kertas juga jadi lebih awet dan tidak mudah luntur.
Finishing laminasi dibagi lagi jadi dua kategori, doff & glossy. Lapisan doff memiliki tampilan yang lembut, tidak terlalu mengilat, dan tampak natural. Sementara itu, laminasi glossy membuat kertas tampak mengilat, licin, dan memantulkan sinar. Finishing jenis glossy ini umum dijumpai pada kartu nama, brosur, company profile, dll.
2. Hot Print
Jika Anda ingin memberi kesan mewah dan elegan pada hasil cetakan, Anda bisa memilih finishing dengan teknik hot print ini. Finishing hot print ini menggunakan tinta emas atau perak yang di-press pada cetakan agar menempel. Teknik finishing hot print ini kerap ditemui pada cetakan undangan, sampul buku agenda, kartu nama, dll.
3. Cetak Timbul (Emboss atau Deboss)
Sesuai namanya, teknik finishing cetak timbul ini menggunakan proses menatah kertas sehingga muncul kesan tekstur 3D. Teknik emboss membuat kertas tampak timbul, sementara teknik deboss membuat kertas seolah-olah “tenggelam”. Anda bisa memilih teknik finishing ini jika menginginkan hasil cetak yang unik dan eksklusif.
4. UV Spot
Hampir mirip dengan teknik laminasi, finishing UV Spot ini pada dasarnya juga merupakan teknik melapisi kertas agar tampil halus dan mengilat. Bedanya, teknik finishing UV Spot ini menggunakan cairan sebagai medianya. Selain itu, finishing ini biasanya hanya diterapkan pada bagian tertentu saja yang ingin ditonjolkan, misalkan pada bagian logo perusahaan.